BAB I
Pembahasan
A.
Pengertian
Khawatimus Suwar
Khowatim adalah jama’ dari kata khatimah, yang berarti penutup
atau akhiran atau penghabisan. Khawatimus suwar menurut bahasa adalah beberapa
penutupan dari surat-surat Al-Qur’an. Menurut istilah, Khawatimus suwar ialah
beberapa ungkapan yang menjadi penutup dari surat-surat Al-Qur’an yang artinya
mengisyaratkan akan berakhirnya pembicaraan sehingga memacu untuk mengetahui
hal-hal yang akan dibicarakan sesudahnya. Oleh karena itu, sebenarnya
penutupan-penutupan surat ini juga indah dan menarik sekali.
Tetapi sayangnya, Ilmu Khawatimus Suwar ini biasanya hanya digabungkan
dengan Ilmu Fawatih Suwar saja, dan tidak dibahas secara tuntas, melainkan
hanya asal disebut adanya saja. Belum ada ulama yang menulisnya secara khusus
dan belum ada pula yang mengumpulkan dalam satu kitab ada berapa macam jumlah
penutupan-penutupan itu sebagai mana belum ada pula yang mengklasifikasikan 114
surat Al-Qur’an ditutup dengan ungkapan-ungkapan apa saja.
B.
Macam-macam
Khawatimus Suwar
Imam As Suyuthi dalam membahas khawatim al-suwar tidak begitu rinci
sebagaimana menerangkan fawatihus suwar. Ia menerangkan beberapa bentuk term
sebagai penutup dari surat-surat tersebut. Di situ diterangkan bahwa penutup
surat diantaranya berupa : do’a, wasiat faroidl, tahmid, tahlil,
nasihat-nasihat, janji dan ancaman, dll.
Akan tetapi, menurut hasil penelitian, Khawatimus Suwar dari 114 surat
Al-Qur’an ada 18 macam, yaitu:
a) Penutupan surat dengan do’a
وَقُلْ رَبِّ
اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ (المؤمنون: 118)
Dan Katakanlah:
"Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah pemberi
rahmat yang paling baik." (QS. al-Mu’minun: 118)
Terdapat juga
dalam surat al-Baqarah: 286; al-Falaq: 2-5; Nuh: 28.
b) Penutupan dengan wasiat
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ (الصف: 14)
Hai orang-orang
yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah. (QS. as-Shaf: 14)
Terdapat juga
dalam surat ar-Ruum: 60; ad-Dhukhan: 59; al-A’la: 17-19; al-Fajr: 28; ad-Dhuha:
11, al-Ashr: 3.
c) Penutupan dengan perintah/masalah taqwa
وَاتَّقُوا
اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (ال عمران: ٢٠٠)
Bertakwalah
kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS. Ali Imran: 200)
Terdapat juga
dalam surat an-Nahl: 128; al-Qomar: 54.
d) Penutupan dengan keterangan soal faraidh
وَإِنْ كَانُوا إِخْوَةً رِجَالا
وَنِسَاءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الأنْثَيَيْنِ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَنْ
تَضِلُّوا وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (النساء: ١٧٦)
Dan jika mereka
(ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, Maka bahagian
seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah
menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu. (QS.an-Nisa’: 176)
e) Penutupan dengan ta’dhim kepada Allah
وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (المائدة: ١٢٠)
Dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (QS. al-Ma’idah: 120)
Terdapat juga
dalam surat al-Anfal: 75; al-Anbiya’: 112; an-Nur: 64; al-Luqman: 34; Fatir:
45; al-Fushilat: 54; al-Hujurat: 18; al-Hadid: 28; al-Hasr: 24; al-Jumu’ah: 11;
al-Munafiqun: 11; al-Taghobun: 18; at-Thalaq: 18; al-Jin: 28; al-Mudatsir: 56:
al-Qiyamah: 40; at-Tiin: 8.
f) Penutupan dengan janji dan ancaman
إِنَّ رَبَّكَ
سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ (الانعام: ١٦٥)
Sesungguhnya
Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. al-An’am: 165)
Terdapat juga
dalam surat al-Furqon: 77; al-Ankabut: 69; al-Ahzab: 73; al-Mu’min: 85;
al-Ahkaf: 35; Muhammad: 38; al-Fath: 29; ad-Dzariyat: 60; al-Mujadilah: 22;
al-Muzammil: 20; al-Insan: 31; al-Muthofifin: 36; al-Insyiqaq: 25: at-Thariq:
17; al-Ghasiyah: 25-26; al-Balad: 20; as-Syam: 14-15; al-Bayinah: 8;
al-Zalzalah: 8; al-Adiyat: 10-11; al-Humazah: 8-9; al-Ma’un: 4-8; al-Lahab:
3-5.
g) Penutupan dengan anjuran ibadah dan tasbih
فَاعْبُدْهُ
وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (هود: ١٢٣)
Maka sembahlah
Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari
apa yang kamu kerjakan. (QS. Huud: 123)
Terdapat juga
dalam surat al-A’raf: 206; al-Hijr: 99; at-Tur: 49; an-Najm: 62; al-Alaq: 19.
h) Penutupan dengan hiburan bagi nabi Muhammad SAW.
فَاصْفَحْ
عَنْهُمْ وَقُلْ سَلامٌ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (الزحرف: ٨٩)
Maka
berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan Katakanlah: "Salam (selamat
tinggal)." kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk). (QS.
az-Zukhruf: 89)
Terdapat juga
dalam surat Yunus: 109; al-Kautsar: 3; al-Kafirun: 6
i) Penutupan dengan sifat-sifat Al-Qur'an
وَمَا هُوَ إِلا
ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ (القلم: ٥٢)
Dan Al Quran
itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat. (QS. al-Qalam: 52)
Terdapat juga
dalam surat Yusuf: 111; Shad: 87-88; al-Buruj: 21-22.
j) Penutupan dengan bantahan
وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَسْتَ
مُرْسَلا قُلْ كَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ
عِلْمُ الْكِتَابِ (الرعد: ٤٣)
berkatalah
orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul".
Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara
orang yang mempunyai ilmu Al Kitab". (QS. ar-Ra’du: 43)
k) Penutupan dengan ketauhidan
فَإِنْ تَوَلَّوْا
فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ
الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (التوبة: ١٢٩)
jika mereka
berpaling (dari keimanan), Maka Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak
ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan
yang memiliki 'Arsy yang agung". (QS. at-Taubah: 129)
Terdapat juga
dalam surat Ibrahim: 52; al-Kahfi: 110; al-Qashshash: 88; al-Lail: 19-21;
al-Insyrah: 7-8; al-Ikhlas: 3-4.
l) Penutupan dengan tahmid/pujian
إِنَّمَا أَمْرُهُ
إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (يس: ٨٢)
Sesungguhnya
keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
"Jadilah!" Maka terjadilah ia. (QS. Yasin: 82)
Terdapat juga
dalam surat al-Isra’: 111; an-Naml: 93; as-Shafat: 182; az-Zumar: 75;
al-Jatsiyah: 36-37; ar-Rahman: 78; al-Waqiah: 96; al-Haaqqah: 52; an-Nasr: 3.
m) Penutupan dengan kisah
وَكَمْ
أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هَلْ تُحِسُّ مِنْهُمْ مِنْ أَحَدٍ أَوْ
تَسْمَعُ لَهُمْ رِكْزًا (مريم: ٩٨)
Dan berapa
banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat
seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? (QS.
Maryam: 98)
Terdapat juga
dalam surat at-Tahrim: 12; Abasa: 42; al-Fiil: 5.
n) Penutupan surah dengan anjuran jihad
وَجَاهِدُوا فِي
اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ
مِنْ حَرَجٍ (الحج: 78)
Dan berjihadlah
kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih
kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan. (QS. al-Hajj: 78)
o) Penutupan dengan perincian maksud
صِرَاطِ اللَّهِ
الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ (الشورى: 53)
(Yaitu) jalan
Allah yang Kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. (QS. asy-Syurah: 53)
Terdapat juga
dalam surat al-Fatihah: 6-7; at-Taqwir: 27-29; al-Qodar: 3-5; al-Qori’ah: 3-11;
al-Quraysi: 3-4; an-Nas: 4-6.
p) Penutupan dengan pertanyaan
قُلْ أَرَأَيْتُمْ
إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ (الملك: ٣٠)
Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; Maka siapakah
yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?". (QS. al-Mulk: 30)
Terdapat juga
dalam surat al-Mursalat: 50.
q) Penutupan dengan keterangan hari kiamat
ذَلِكَ الْيَوْمُ
الْحَقُّ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا (النباء: ٣٩)
Itulah hari
yang pasti terjadi. Maka Barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh
jalan kembali kepada Tuhannya. (QS. an-Naba’: 39)
Terdapat juga
dalam surat al-Ma’arits: 44; an-Nazi’ati: 46; al-Infitor: 19.
r) Penutupan dengan peringatan
فَأَعْرِضْ
عَنْهُمْ وَانْتَظِرْ إِنَّهُمْ مُنْتَظِرُونَ (السجدة: ٣٠)
Maka
berpalinglah kamu dari mereka dan tunggulah, Sesungguhnya mereka (juga)
menunggu. (QS. as-Sajadah: 30)
Terdapat juga
dalam surat at-Tahaa: 135; asy-Syu’arah: 227; Saba’: 54; Qaaf: 45;
al-Mumtahanah: 13; at-Takatsur: 6-8.
Skema penutupan surat-surat al-Qur’an
No
|
Nama
Penutupan Surat
|
Jumlah Surat
|
Nomor-nomor
Surat
|
1
|
Dengan do’a
(بِالدُّعَاءِ)
|
4
|
2, 23, 71,
113
|
2
|
Dengan Wasiat
(بِالْوَصَايَا)
|
7
|
30, 44, 61,
81, 89, 93, 103
|
3
|
Dengan Takwa
(بِالْتَقْوَى)
|
3
|
3, 16, 54
|
4
|
Dengan
Faraidh
(بِالْفَرَائِضِ)
|
1
|
4
|
5
|
Dengan
Ta’dhim
(بِالْتَعْظِيْمِ
للهِ)
|
18
|
5, 8, 21, 24,
31, 35, 41, 49, 57, 59, 62, 63, 64, 65, 72, 74, 75, 95
|
6
|
Dengan Janji
dan Ancaman
(بِالْوَعْدِ
وَالْوَعِيْدِ)
|
24
|
6, 25, 29,
33, 40, 46, 47, 48, 51, 58, 73, 76, 83, 84, 86, 88, 90, 91, 98, 99, 100, 104,
107, 111
|
7
|
Dengan
Anjuran Ibadah/ Tasbih
(بِالْحِثَّ عَلَى الْعِبَادَةِ
وَالتَّسْبِيْحِ)
|
6
|
7, 11, 15, 52,
53, 96
|
8
|
Dengan
Hiburan kepada Nabi
(بِالْتَّسْلِيَّةِ)
|
4
|
10, 43, 108,
109
|
9
|
Dengan
Sifat-sifat al-Qur’an
(بِوَصْفِ الْقُرْآنِ)
|
4
|
12, 38, 68,
85
|
10
|
Dengan
Bantahan
(بِالرَّدِّ عَلَى مَنْ كَذَبَ
الرَّسُوْلَ)
|
1
|
13
|
11
|
Dengan
Ketauhidan
(بِالْتَّوْحِيْدِ
بِاللهِ)
|
7
|
9, 14, 18,
28, 92, 94, 112
|
12
|
Dengan
Tahmid/Pujian
(بِالتَّحْمِيْدِ)
|
10
|
17, 27, 36,
37, 39, 45, 55, 56, 69, 110
|
13
|
Dengan Kisah
(بِالقَصَص)
|
4
|
19, 66, 80,
105
|
14
|
Dengan
Anjuran Jihad
(بِالْحِثَّ
عَلَى الْجِهَادِ)
|
1
|
22
|
15
|
Dengan
Rincian Maksud
(بِتَفْصِيْلِ
الْمَقْصُوْدِ)
|
7
|
1, 42, 81,
97, 101, 106, 114
|
16
|
Dengan
Istifham
(بِالاِسْتِفْهَامِ)
|
2
|
67, 77
|
17
|
Dengan Hari
Kiamat
(بِيَوْمِ
الْقِيَامَةِ)
|
4
|
70, 78, 79,
82
|
18
|
Dengan
Peringatan
|
7
|
20, 26, 32,
34, 50, 60, 102
|
18 macam
|
114 surat
|
114 nomor
surat
|
|
B. Pengertian
1.
Fawatihus
Suwar
Menurut bahasa
fawatih adalah jamak dari fatiha yang berarti pembukaan atau awalan.
Sedangkan kata as
suwar adalah jamak dari as-surah. Jadi fawatihussuwar
berarti
beberapa
pembukaan dari surah-surah Al-Qur’an atau beberapa
macam dari surah-
surah
Al-Qur’an.
2. Macam-macam Fawatihus Suwar
Ada beberapa macam fawatihus suwar, yaitu:
a) Bentuk yang terdiri dari satu huruf. Bentuk ini
terdapat pada tiga surat, yaitu surat
Sad, Qaf,Wa Al-Qam. Surat pertama
dibuka dengan Nun.
b) Bentuk yang terdiri dari dua huruf. Bentuk ini
terdapat pada sepuluh surat. Tujuh
diantaranya
disebut hawamim yaitu surat-surat yang dimulai dengan huruf Ha
dan Mim. Surat-suratnya adalah surat Gafir,Fushilat,
As-Syura, Al-Zukhruf,Al-Dukhan.
c)
Pembuka surat yang terdiri dari empat huruf, yaitu الـمـص pada surat
Al-A’raf
dan pada surat Al-Ra,d الـمـر .
c) Pembukaan surat yang terdiri dari tiga huruf terdapat
tigabelas tempat. Enam
diantaranya
dengan huruf الـم yaitu surah Al-Baqarah,
Ali-Imran, Al-Ankabut, Ar-Rum, Luqman dan Al-Sajadah.
d) Pembukaan surat yang terdiri dari lima huruf hanya
satu saja, yaitu كـهـيـعـص pada
surat Maryam.[1]
3. Kedudukan fawatihus suwar
Menurut Assuyuti, pembukaan-pembukaan surat (awail al suwar) atau huruf-huruf potongan ini termasuk ayat
mutasyabihat. sebagai ayat-ayat mutasyabihat, para ulama berbeda pendapat dalam
memahami dan menafsirkannya. Dalam hal ini pendapat para ulama pada pokoknya
terbagi dua.Pertama,pertama ulama yang memahaminya sebagai rahasia yang hanya
diketahui oleh Allah. Assuyuti memandang pendapat ini sebagai pendapat yang
mukhtar (terpilih). Kedua,pendapat yang memandang huruf-huruf
yang diawal surat-surat ini sebagai huruf-huruf yang mengandung pengertian yang
dapat dipahami oleh manusia. Karena itu penganut pendapat ini memberikan
pengertian dan penafsiran kepada huruf-huruf tersebut.
Seluruh huruf yang terdapat dalam pembukaan-pembukaan
surat ini dengan tanpa berulang berjumlah 14 huruf atau separuh dari jumlah
keseluruhan huruf ejaan.Karena itu, para mufassir berkata bahwa
pembukaan-pembukaan ini disebutkan untuk menunjukan kepada bangsa arab akan
kelemahan mereka. Meskipun Al Qur’an tersusun dari huruf-huruf ejaan yang
mereka kenal, sebagiannya datang dalam Al Qur’an dalam bentuk satu huruf saja
dan laininya dalam bentuk yang tersusun dari beberapa huruf, namun mereka tidak
mampu membuat kitab yang dapat menandinginya. Mereka menguraikan tantangan AL
Qur’an terhadap bangsa Arab untuk membuat tandingannya. Al Qur’an diturunkan
dalam bahasa meraka sendiri. Akan tetapi, mereka tidak mampu membuat kitab yang
menyerupainiya. Hal ini menunjukan kelemahan mereka dihadapan Al-Qur’an dan
membuat mereka tertarik untuk mempelajarinya.
4. Pendapat para ulama tentang huruf hijaiyah pembuka
surat.
Para ulama yang membicarakan masalah ini ada yang berani
menafsirkannya, dimana huruf-huruf itu merupakan rahasia yang hanya Allah
sendiri yang mengetahui-Nya.
a) Az-Zamakhsari berkata dalam tafsirnya “Al-Qasysyaf”
huruf-huruf ini ada beberapa pendapat yaitu:
1) Merupakan nama surat
2) Sumpah Allah
3) Supaya menarik perhatian orang yang
mendengarkannya.
b).As-Suyuti
menukilkan pendapat Ibnu Abbas tentang huruf tersebut.
c.) Al-Quwaibi
mengatakan bahwasanya kalimat itu merupakan tanbih bagi Nabi, mungkin
pada suatu saat Nabi dalam keadaan sibuk, maka Allah menyuru Jibril untuk
memberikan perhatian terhadap apa yang disampaikan kepadanya.
d.) As-Sayid
Rasyid Ridha tidak membenarkan Al-Quwaibi di atas, karena nabi senantiasa dalam
keadaan sadar dan senantiasa menanti kedatangan wahyu. Rasyid Ridha berpendapat
sesuai dengan Ar-Razi, bahwa tanbih ini sebenarnya di hadapkan kepada
orang-orang musyrik Mekkah dan ahli kitab Madiniah. Karena orang-orang kafir
apabila nabi membacakan Al-Qur’an mereka satu sama lain menganjurkan untuk
tidak mendengarkannya.
e). Ulama salaf
berpendapat bahwa “Fawatihus suwar”telah di susun semenjak zaman azali
sedemikian rupa supaya melengkapi segala yang melemahkan manusia dari
mendatangkannya seperti Al-Qur’an.
f). Imam
Zamahsyari, Imam Ar-Razi dan Imam Syubawaili berpendapat bahwa huruf-huruf itu
merupakan nama-nama dari surah yang di buka dengan huruf tersebut. Seperti
huruf Yaa sin merupakan awalan dari surah Yaa sin. Disini kaum mutakalimin
membantah pendapat tersebut dikarenakan banyak surat yang dibuka dengan awalan
huruf yang sama.
g) As-Suhali,
Imam al-Juwainini, Al-Izzu Ibnu Abdis Salam mengartikan huruf-huruf itu sebagai
symbol dari angka-angka. Misalnya
الـم غُـلِـبَـتِ الـرُوْم
, bahwa Baitul Muqaddas akan bisa ditaklukan kaum muslimin
pada tahun 583 dan itu betul-betul terjadi. Namun Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
menilai penafsiran seperti ini merupakan kebatilan yang nyata dan tercela.
Menurut riwayat Ibnu Abbas penafsiran seperti ini termasuk syirik.
h) Kaum Syiah
berpendapat, jika huruf-huruf terputus itu dikumpulkan tanpa disebutkan yang
berulang maka akan terangkai satu kalimat
صِـرَاطَ عـلِـيِـٍى حَـقٌ
يُـمْـسِـكُـهُ =”Ali itu diatas jalan kebenaran yang harus di pegang
teguh”. Imam Al-Alusi meriwayatkan dalam tafsirnya bahwa sebagian ahli sunnah
menafsirkan huruf-huruf itu seolah-olah menjawab tafsiran kaum Syiah dengan
kalimat صَـحٌ طَـرِ يْـقُـكَ مَـعَ الـسُـنَـةِ =”Jalanmu benar bersama ahli
sunnah”. Salim Bini Abdillah juga menafsirkan sepertikaum Syiah dan mengatakan
bahwa arti huruf dari
الـر
Dan حـم serta ن merupakan pecahan
dari sifat Allah yang Maha
pengasih.
i) Para kaum
Sufi menafsirkan huruf-huruf tersebut secara kebatinan, yang mempunyai
pandangan yang sangat jauh dari jangkauan akal dan amat aneh ungkapannya dan
sangat misterius maknanya. Menurut mereka huruf-huruf dipermulaan sura-surah
itu tidak dapat diketahui artinya kecuali ahli mistik rasional. Allah
menjadikan surah-surah yang dimulai dari huruf –huruf itu ada 29, karena untuk
menyempurnakan gambaran dari firman (dan bulan itu telah kami tetapkan
letak-letaknya), ada 29 hari dan sebagainiya.
j) Seorang
orientalis yang bernama Noldeke dalam bukunya yang berjudul “The history of
Qur’an”. Mengatakan bahwa huruf-huruf itu adalah tambahan yang di masukan
kedalam Al-Qur’an sebagai inisial (Simbol) dari huruf depan atau huruf belakang
para sahabat Nabi yang mempunyai naskah-naskah dari surat-surat tertentu.
Tetapi kemudian Noldeke merasa pendapatnya itu keliru lalu mencabut pendapatnya
itu.Namun para orientalis laini seperti Schwally, Buhl dan Hirsfeld masih
berpegang pada pendapat Noldeke yang pertama tadi dan mempertahankanya tanpa
memperdulikan betapa menyimpangnya pendapat itu.
Jika pendapat-pendapat diatas diamati dan dianalisa secara cermat ternyata
ada pendapat yang benar, salah, dan sangat menyimpang. Sedangkan yang lebih
dekat kepada kebenaran ialah seperti pendapat Imam Zamakhsyari, Imam Ar-Razi,
Al-Juweinini dan lain-lain. Sebab pendapat-pendapat mereka memberikan
penjelasan-penjelasan yang mengungkapkan kemukjizatan Al-Qur’an sehinigga dapat
memberikan keyakinan yang mendalam terhadap kewahyuan Al-Qur’an.
5. Sebaik-baik makna fawatihus suwar
Disampinig itu, ada lagi golongan-golongan yang ingin memasuki rumah dari
pinitunya sendiri. Dan ingin supaya mereka menjadi orang yang lebih tegas
pendapatnya dan lebih jelas tafsirnya bila menerangkan maksud dari Fawatihus
suwar ini.
Mereka memperhatikan, bahwa sebagian surat -surat Al-Qur’an dimulai dengan
huruf-huruf ini, sebagaimana kasidah-kasidah dimulai dengan la dan bal.
Maka pada mula-mulanya mereka mengatakan bahwa huruf-huruf ini beralih kepada
budang yang lebih luas, yaitu diketika pembuka surat ini di pandang sebagai Tanbihat,
atau adat-adat Tanbih, supaya lebih dapat mengetuk hati para pendengar.
Al-Khuwaiby mengatakan, bahwasanya kata-kata itu merupakan tanbih
bagi Nabi. Mungkini pada suatu waktu Nabi berada dalam keadaan sibuk, maka
Allah menyuruh kepada Jibril, diwaktu Jibril turun kepada Nabi, supaya
mengatakan Alif lam mim, Alif lam Ra, supaya Nabi lebih
dahulu mendengar suara itu, lalu Nabi memberikan perhatian kepada apa yang
disampaikan kepadanya.
As Sayid Rasyid Ridha, penyusun tafsir almanar, memandang jauh dari
kebenaran apa yang dikemukakan oleh Al-Khuwaiby ini.Beliau mengatakan,
bahwasanya Nabi selalu dalam keadaan sadar dan siap menanti kedatangan wahyu.
Dalam hal menerangkan maksud dimulainya sebagian surat-surat
Al-Qur’an
dengan huruf-huruf potongan ini, maka As Sayid Rasyid Ridha-lah mufasir yang
terbaik diantara para mufasir yang telah menyarankan maksud-maksud tersebut.
Sesungguhnya, persesuaian hikmah ini dengan orang yang dihadapkan Al-Qur’an
kepadanya diketika Al-Qur’an di turunkan, menyebabkan kita berpegang kepada
pendapat As Sayid Rasyid Ridha ini.
B. Defininisi Khawatim
suwar
Khawatim adalah jamak
dari khatimah yang berarti penutup atau penghabisan. Sedangkan Asuwar
sudah disebutkan artinya di pembahasan pertama. Maka khawatimussuwar
menurut bahasa berarti beberapa penutupan dari surat Al-Qur’an. Sedangkan
menurut istilah adalah beberapa ungkapan dari beberapa surah-surah Al-Qur’an
yang mengandung arti mengisyaratkan berakhirnya pembicaraan sehinigga
merangsang untuk mengetahui hal-hal sesudahnya. Dalam pembahasan ini saya akan
mengemukakan contoh-contoh dari masing-masing bentuk khwatimussuwar.
Namun, contoh yang saya kemukakan hanya satu contoh dari masing-masing
bentuk seperti:
1) Penutupan dengan doa. Contohnya dalam surat Al
Mu’miniun ayat 118:
_________________AFWAN____(Aplikasi Qur'an in Word)
“Dan
Katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau
adalah pemberi rahmat yang palinig baik."
2) Penutupan dengan wasiat.Contohnya dalam surat Ad
Dukhan ayat 59:
________________AFWAN____(Aplikasi Qur'an in Word)
“Maka
tunggulah; Sesungguhnya mereka itu menunggu (pula).”
3)
Penutupan dengan masalah takwa contohnya dalam surat
Al Imran ayat 200:
$yg•ƒr'¯»tƒšúïÏ%©!$#(#qãYtB
#uä(#rçŽÉ9ô¹$#________________AFWAN____(Aplikasi Qur'an in Word)
“ Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”
4)
Penutupan dengan masalah fara’Id. Terdapat dalam satu
surat saja yakni An Nisa ayat 176:
4bÎ)ur(#________________AFWAN____(Aplikasi Qur'an in Word)æÇÊÐÏÈ
“Dan jika
mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, Maka
bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara
perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. dan
Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
5)
Penutupan dengan ta’dhim. Contohnya dalam surat Al
Maidah ayat 120:
¬!à7ù=ãBÏNºuq»yJ¡¡9$#
________________AFWAN____(Aplikasi
Qur'an in Word)t
ãÈe@ä.&äóÓx«7ƒÏ‰s%ÇÊËÉÈ
Kepunyaan Allah-lah
kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
6)
Penutupan denga janji dan ancaman. Contohnya dalam
surat Al Ankabut ayat 69:
z4¨bÎ)ur©!$#yìy
Js________________AFWAN____(Aplikasi Qur'an in Word)ZÅ¡ósßJø9$#ÇÏÒÈ
“ Dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik.”
7)
Penutupan dengan anjuran ibadah dan tasbih. Contohnya
dalam surat Al Hijr ayat 99:
ô‰ç________________AFWAN____(Aplikasi Qur'an in Word)
“Dan sembahlah
Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).”
8)
Penutupan dengan hiburan kepada Nabi SAW.Contohnya
dalam surat Al Kautsar ayat 3:
žcÎ)št¥ÏR$x©uqèdçŽtIö/F{$#ÇÌÈ
“ Sesungguhnya
orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.”
9)
Penutupan dengan sifat-sifat Al Qur’an. Contohnya
dalam surat Al Qalam ayat 52:
$tBuruqèdžwÎ)Öø.ÏŒtûüÏHs>»yèù=Ïj9ÇÎËÈ
“ Dan Al Quran
itu tidak laini hanyalah perinigatan bagi seluruh umat.”
10) Penutupan dengan bantahan.Terdapat pada satu surat
saja yakni
Ar
Ra’du ayat 43:
ãAqà)tƒuršúïÏ%©!$#(#rãxÿx.|Mó¡s9Wxy™öãB4ö@è%4’s"Ÿ2«!$$Î/#J‰‹Îgx©ÓÍ_ø‹t/öNà6uZ÷t/urô`tBur¼çny‰YÏããNù=ÏæÉ=»tGÅ3ø9$#ÇÍÌÈ
“Berkatalah
orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah:
"Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang
mempunyai ilmu Al Kitab.”
11) Penutpan dengan ketahuidan. Contohnya dalam surat Al
Ikhlas ayat 3-4:
öNs9ô$Î#tƒöNs9urô‰s9qãƒÇÌÈ
öNs9ur`ä3tƒ¼ã&©!#·qàÿà27‰ymr&ÇÍÈ
“Dia tiada
beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia."
12) Penutupan dengan tahmid atau pujian. Contohnya dalam
Ash –Shafat ayat 182:
߉ôJptø:$#ur¬!Éb>u‘šúüÏJn=»yèø9$#ÇÊÑËÈ
“Dan segala
puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.”
13) Penutupan dengan dengan kisah contohnya dalam surah Al
Fil ayat 5:
öNßgn=yèpgmú7#óÁyèx.¥Aqà2ù'¨BÇÎÈ
“Lalu Dia
menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).”
14) Penutupan dengan anjuran jihad. Terdapat pada
satu surat saja yakni Al Hajj ayat 78:
(#r߉Îg»y_ur’Îû«!$#¨,ym¾ÍnÏŠ$ygÅ_4uqèdöNä38u;tFô_$#$tBurŸ@yèy_ö/ä3ø‹n=tæ’ÎûÈûïÏd‰9$#ô`ÏB8ltym4
“ Dan
berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah
memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan.”
15) Penutupan dengan perinician maksud.Contohnya dalam
surah Al Fatihah ayat 6-7:
$tRω÷d$#xÞºuŽÅ_Ç9$#tLìÉ)tGó¡ßJø9$#ÇÏÈ
xÞºuŽÅÀtûïÏ%©!$#|MôJyè÷Rr&öNÎgø‹n=tãÎŽöxîÅUqàÒøóyJø9$#óOÎgø‹n=tæŸwurtûüÏj9!$žÒ9$#ÇÐÈ
“Tunjukilah
Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat.”
16) Penutupan dengan pertanyaan. Contohnya dalam surat Al
Mursalat ayat 50:
Äd“r'Î7sù¤]ƒÏ‰tn¼çny‰÷èt/šcqãZÏB÷sãƒÇÎÉÈ
“Maka kepada
Perkataan Apakah sesudah Al Quran inini mereka akan beriman?”
17) Penutupan dengan keterangan hari kiamat contohnya
dalam surah An Naba’ ayat
39:
y7Ï9ºsŒãPöqu‹ø9$#‘,ptø:$#(`yJsùuä!$x©x‹sƒªB$#4’n<Î)¾ÏmÎn/u‘$¹/$t«tBÇÌÒÈ \
“Itulah hari
yang pasti terjadi. Maka Barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh
jalan kembali kepada Tuhannya.”
18)
Penutupan dengan peringatan. Contohnya dalam surat As Sajadah
ayat 30 :
óÚÍôãr'sùöNßg÷YtãöÏàtGR$#urNßg¯RÎ)šcrãÏàtFY•BÇÌÉÈ
“Maka
berpaliniglah kamu dari mereka dan tunggulah, Sesungguhnya mereka (juga)
menunggu”
Pembahasan-pembahasan mengenai bentuk-bentuk Khawatimussuwar di atas
belum pada tahap sempurna. Sebab,belum adanya keterangan-keterangan dari
pemikir-pemikir yang ahli di bidang ini yang membahasnya secara tuntas.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://awatifbaqis.blogspot.com/2012/04/khawatimus-suwar.html
No comments:
Post a Comment