BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut Arifin (1988) evaluasi mengacu pada
suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu. Sedangkan menurut
Witherington dalam Arifin (1988) mengatakan bahwa ”an evaluation is a
declaration that some things has or does not have value”. Sehingga dalam hal
ini evaluasi menentukan apakah sesuatu itu mempunyai atau tidak mempunyai
nilai. Jadi kedua rumusan diatas dianalisis lebih lanjut, maka ada dua hal
pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
Pertama, bahwa evaluasi merupakan suatu
tindakan. Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang
evaluator terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Tindakan ini mengandung
maksud untuk memberikan arti atau makna dari kejadian itu sehingga dapat
diproses lebih lanjut.
Kedua, bahwa evaluasi dimaksudkan untuk
menentukan nilai sesuatu, sehingga dari hasil evalusi kita dapat menentukan
apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak.
Perbedaan antara penilaian dan pengukuran,
pengukuran merupakan suatu proses untuk melakukan penilaian. Evalusi bertujuan
untuk mengetahui apakah suatu pengajaran efektif atau tidak serta untuk
mengetahui apakah pengajaran sudah tercapai atau belum. Fungsi evaluasi yaitu
untuk: memberi umpan balik pada guru mengenai program pengajaran yang
dilaksanakan, untuk menentukan keberhasilan/kemajuan belajar siswa, untuk
menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai minat dan
kemampuan siswa, untuk mengetahui latar belakang kesulitan belajar siswa
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud Evaluasi ?
2.
Apa Tujuan Evalusai ?
3.
Sejauh mana Kedudukan Evaluasi Dalam Proses Pendidikan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Kata
evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam bahasa inggris,
yang lazim diartikan dengan penaksiran atau penilaian. Kata kerjanya adalah
evaluate yang berarti menaksir atau menilai. Sedangkan orang yang menilai atau
menaksir disebut sebagai evaluator (Echols, 1975).[1]
Secara harfiah kata evaluasi berasal
dari bahasa Inggris Evaluation; dalam bahasa Arab: al-taqdir;
dalam bahasa Indonesia berarti: penilaian. Asal katanya
adalah value; dalam Babasa Arab ; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti;
nilai. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan (educationnal
evaluation = al-Taqdir al-Tarbawiy) dapat diartikan sebagai penilaian-penilaian
dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan.
Beberapa tentang pengertian evaluasi
pendidikan, di tanah air kita, lembaga administrasi negara mengemukakan batasan
mengenai Evaluasi Pendidikan sebagai berikut:
1.
Proses/kegiatan
untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibanding tujuan yang telah ditentukan;
2.
Usaha
untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan
Secara teminologis, evaluasi dikemukak oleh para ahli sebagai berikut:
1. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi
dilakukan berkenaan
dengan proses kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu.
2.
Raka
Joni (1975) mengartikan evaluasi sebagai berikut: ‘suatu proses dimana kita
mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan
patokan-patokan tertentu, patokan-patokan mana mengandung pengertian baik tidak
baik, memadai tidak memadai, memenuhi syarat tidak memenuhi symat dengan perkataan
lain kita menggunakan Value Judgement.
Berdasarkan pengertian pengertian diatas,
sangatlah jelas bahwa evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai seseorang
dengan menentukan patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu Tujuan.
Evaluasi hasil belajar pembelajaran adalah suatu proses menentukan nilai
prestasi belajar pembelajar dengan menentukan patokan patokan tertentu guna
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
B. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi,
yaitu Tujuan
Umum dan tujuan khusus. L. Pasaribu dan Simanjuntak, menegaskan bahwa :
1. Tujuan Umum dari Evaluasi adalah ;
a) Mengumpulkan data-data yang
membuktikan taraf kemajuan murid
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
b) Memungkinkan pendidik/guru
menilai aktivitas/pengalaman yang
didapat.
c) Menilai metode mengajar yang
dipergunakan
2. Tujuan Khusus adalah ;
a) Merangsang kegiatan siswa
b) Menemukan sebab-sebab
kemajuan/kegagalan
c) Memberikan bimbingan yang
sesuai dengan kebutuhan, perkembangan
dan bakat siswa yang bersangkutan.
d) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang
diperlakukan orang tua dan lembaga pendidikan.
e) Memperbaiki mutu
pelajaran/cara belajar dan metode mengajar.
Depdiknas (2003:6) mengemukakan tujuan evaluasi pembelajaran adalah
untuk:
1. Melihat produktivitas dan
efektivitas kegiatan belajar mengajar.[2]
2. Memperbaiki dan menyempurnakan
kegiatan guru.
3. Memperbaiki, menyempurnakan dan
mengembangkan program belajar-
mengajar.
4. Mengetahui kesulitan-kesulitan apa
yang dihadapi oleh siswa selama
kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya.
5. Menempatkan siswa dalam situasi
belajar-mengajar yang tepat sesuai
dengan kemampuannya.
C. Jenis-jenis Evaluasi
1. Evaluasi Formatif
a.
Fungsi
Evaluasi Formatif yaitu untuk memperbaiki proses belajar mengajar kearah yang
lebih baik, memperbaiki program satuan pelajaran yang telah digunakan.
b.
Tujuannya
adalah untuk mengetahui hingga dimana penguasaan murid tentang bahan yang telah
diajarkan dalam suatu program satuan pelajaran.
c.
Aspek-aspek
yang dinilai yaitu yang berkenaan dengan hasil kemajuan belajar murid meliputi
pengetahuan, keterampilan, sikap dan penguasaan terhadap bahan pelajaran yang
telah disajikan.
d.
Waktu
pelaksanaan yaitu setiap pelaksanaan satuan program belajar mengajar
2. Evaluasi Sumatif
a.
Fungsi
Evaluasi Sumatif yaitu untuk menentukan angka nilai murid setelah mengikuti
program pengajaran dalam satu catur wulan, semester akhir tahun atau akhir dari
suatu program bahan pengajaran dari suatu unit pendidikan. Dan untuk
memperbaiki situasi proses beljar mengajar kearah yang lebih baik serta untuk
kepentingan penilaian selanjutanya.
b.
Tujuannya
untuk mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai oleh murid setelah
menyelesaikan program bahan pengajaran dalam satu catur wulan, semester, akhir
tahun atau akhir suatu program bahan pengajaran pada suatu unit pendidikan
tertentu.
c.
Aspek-aspek
yang dinilai adalah kemajuan belajar yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
sikap dan pengasaan murid tentang materi pelajaran yang sudah diberikan.
3. Evaluasi Placement (Penempatan)
a.
Fungsi
dari Evaluasi Placement adalah untuk mengetahui keadaan anak termasuk keadaan
seluruh pribadinya agar anak tersebut dapat ditempatkan pada posisinys ysng
tepat.
b.
Tujuannya
yaitu untuk menempatkan anak didik pada kedudukan yang sebenarnya, berdasarkan
bakat, minat, kemampuan, kesanggupan serta keadaan-keadaan lainnya, sehingga
anak tidak mengalami hambatan dalam mengikuti setiap program/bahan yang
disajikan guru.
c.
Aspek-aspeknya
yaitu mengenai keadaan fisik, psikis, bakat, kemampuan/pengetahuan,
keterampilan sikap dan lain-lain serta aspek yang dianggap perlu bagi
kepentingan pendidikan nak selanjutnya.
d.
Penilaian
ini sebaiknya dilaksanakan sebelum anak mengikuti proses belajar mengajar yang
permulaan atau anak tersebut baru akan mengikuti pendidikan disuatu tingkat tertentu
4. Evaluasi Diagnostik
a.
Fungsi
Evaluasi Diagnostik ini berfungsi untuk mengetahui masalah-masalah apa yang
diderita atau yang mengganggu anak didik, sehingga ia mengalami kesulitan,
hambatan atau gangguan ketika mengikuti program tertentu dan bagaimana usaha
untuk memecahkannya.
b.
Tujuan
dari evaluasi diagnostik ini untuk mengatasi / membantu pemecahan
kesulitan/hambatan yang dialami anak didik waktu mengikuti kegiatan belajar
mengajar pada suatu bidang studi/keseluruhan program pengajaran.
c.
Aspek-aspek
dari evaluasi ini yaitu dari hasil belajar, latar belakang kehidupan anak,
keadaan keluarga lingkungan dan lain-lain.
d.
Pelaksanaannya
dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
D. Fungsi Evaluasi
1. Fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:
a.
Secara
psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga
peserta didik merasakan kepuasan dan ketenangan.
b.
Secara
sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk
terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti dapat berkomunikasi dan beradaptasi
dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya,
c.
Secara
didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan
peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan
kecakapannya masing-masing.
d.
Untuk
mengetahui kedudukan peserta didik diantara teman-temannya, apakah ia termasuk
anak yang pandai, sedang atau kurang.
e.
Untuk
mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya.
f.
Untuk
membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka
menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan tingkat/kelas.
g.
Secara
administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah,
guru/instruktur, termasuk peserta didik itu sendiri.[3]
2. Fungsi
evaluasi dapat dilihat berdasarkan jenis evaluasi itu sendiri, yaitu :
a.
Formatif,
yaitu memberikan feed back bagi
guru/instruktur sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan
program remedial bagi peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya materi yang
dipelajari.
b.
Sumatif,
yaitu mengetahui tingkat penguasaan peserta
didik terhadap materi pelajaran, menentukan angka (nilai) sebagai bahan
keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan belajar, serta dapat
meningkatkan motivasi belajar.
c.
Diagnostik,
yaitu dapat mengetahui latar belakang peserta
didik (psikologis, fisik, dan lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar.
d.
Evaluasi
Placement (Penempatan)
yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar
untuk menyeleksi dan menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
E. Kedudukan Evaluasi Dalam Proses Pendidikan
Kedudukan evaluasi dalam belajar dari
pembelajaran sungguh sangat penting, dan bahkan dapat dipandang sebagai bagian
yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses belajar dan pembelajaran.
Penting karena dengan evaluasi atom diketahui apakah belajar dan pembelajaran
tersebut telah mencapai tujuan ataukah belum. Dengan evaluasi juga akan
diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan
pembelajaran tersebut berhasil dart faktor-faktor apa saja yang menjadikan
penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau belum berhasil. Tidak hanya itu,
dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan belajar
dan pembelajaran.
Evaluasi juga punya kedudukan yang tak
terpisahkan dari belajar dan pembelajaran secara keseluruhan, karena strategi
belajar dan pembelajaran, proses belajar dan pembelajaran menempatkan evaluasi
sebagai salah satu langkahnya. Hampir semua ahli prosedur sistem instruksional
menempatkan evaluasi ini sebagai langkah-langkahnya. Perhatikan pula
langkah-langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli berikut, pasti
kita akan tahu betapa tidak dapat terpisahkan evaluasi tersebut dengan
keseluruhan proses belajar dan pembelajaran.
BAB
III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Ø Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari
kata evaluation dalam bahasa inggris, yang lazim diartikan dengan penaksiran
atau penilaian.
Ø Tujuan Umum dan tujuan khusus
a) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf
kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
b) Memungkinkan pendidik/guru menilai
aktivitas/pengalaman yang didapat.
Ø Tujuan khusus
a) Merangsang kegiatan siswa
b) Menemukan sebab-sebab kemajuan/kegagalan
c)
Memberikan
bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan.
d)
Memperoleh
bahan laporan tentang perkembangan siswa
yang diperlakukan orang tua dan lembaga pendidikan.
e) Memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan
metode
mengajar.
Ø Kedudukan evaluasi dalam belajar dari
pembelajaran sungguh sangat penting, dan bahkan dapat dipandang sebagai bagian
yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses belajar dan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Juniarari, “ Makalah-kedudukan-evaluasi-dalam-proses
“ , dalam
http://juniarari.blogspot.com/2011/11/makalah-kedudukan-evaluasi-dalam-proses.html, diakses pada hari
sabtu 04 Oktober 2014
Ø
Bundafarida, “ Makalah-evaluasi-pendidikan-Islam “ , dalam http://bundarafida.blogspot.com/2012/12/makalah-evaluasi-pendidikan-islam.html, diakses pada hari kamis
09 Oktober 2014
http://juniarari.blogspot.com/2011/11/makalah-kedudukan-evaluasi-dalam-proses.html, diakses pada hari sabtu 04 Oktober 2014
[2] Juniarari, “ Makalah-kedudukan-evaluasi-dalam-proses
“ , dalam
diakses pada hari sabtu 04 Oktober 2014
[3]
Bundafarida, “ Makalah-evaluasi-pendidikan-Islam
“ , dalam http://bundarafida.blogspot.com/2012/12/makalah-evaluasi-pendidikan-islam.html,
diakses pada hari kamis 09 Oktober 2014
No comments:
Post a Comment