BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Perang salib
Dalam pembuatan makalah ini dilatar belakangi kesadaran penulis tentang apa
itu perang salib dan penyebabnya serta proses terjadinya yang mungkin belum
banyak diketahui oleh era globalisasi ini dan penulis ingin memberi
pengetahuannya dan menjelaskan kepada pembaca tentang apa itu perang salib
serta penjabarannya.
2. Invasi Mongol
Asal
mula bangsa Mongol adalah dari masyatakat hutan yang mendiami Siberia dan
Mongol luar di sekitar danau pegunungan Altani tepatnya dibagian barat Laut
Cina. Sebenarnya mereka itu bukanlah suku Nomad yang berpindah-pindah dari satu
stepa yang lain, walaupun menaklukkan banyak stepa dengan ketangkasannya
menunggang kuda. Pemimpin bangsa mongol di sebut Khan. Khan bangsa Mongol yang
pertama yang diketahui dalam sejarah adalah Yesugei (w. 1175). Ia adalah ayah
Jengis. Jengis aslinya bernama Temujin, seorang pandai besi yang mencuat
namanya karena perselisihan yang dimenangkannya melawan Ong Khan atau Togril,
seorang kepala suku Kereyt. Jengis adalah gelar bagi temujin yang diberikan
kepadanya oleh sidang kepala-kepala suku Mongol yang mengangkatnya sebagai
pemimpin tertinggi bangsa itu pada tahun 1206, yang artinya penguasa Alam
Semesta. Perlu diketahui juga bahwa bangsa Mongol adalah bangsa pemberani dan
tegar dalam berperang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sebab
Terjadinya
Perang salib (1096-1291)
terjadi sebagai reaksi dunia kristen di eropa terhadap dunia Islam di Asia,
yang sejak 632 M, dianggap sebagai pihak “ penyerang”, bukan saja di Siria dan
Asia kecil, tetapi juga di Spanyol dan Sisilia.Penyebab langsung terjadinya perang salib adalah permintaan Kaisar
Alexius Connenus pada tahun 1905 kepada Paus Urbanus II. Isi pidato yang
menyulut perang Salib terjadi pada 26 Nopember 1905 .
Penyebab lain perang salib
adalah faktor sosial ekonomi. Para pedagang besar yang berada di pantai timur
Laut Tengah, terutama yang berada di Kota Venezia, Ganoa dan Pisa, berambisi untuk menguasai sejumlah
kota dagang disepanjang pantai timur dan selatan Laut Tengah untuk memperluas
jaringan perdagangan mereka.Perang salib bagi orang-orang Kristen juga
merupakan jaminan untuk masuk surga sebab mati dalam perang Salib, menurut
mereka, adalah mati sebagai pahlawan agama dan langsung masuk Surga walaupun
mempunyai dosa-dosa pada masa lalunya.
B.
Periodesasi
Perang Periode Salib
Ø
Periode pertama, disebut periode penaklukan.
Jalinan kerjasama
Kaisar Alexius I dan Paus Urbanus II berhasil membangkitkan
semangat umat Kristen.
Ø
Periode kedua, disebut periode reaksi umat
Islam (1144-1192). Jatuhnya beberapa wilayah kekuasaan
islam ketangan kaum Salib membangkitkan kaum muslimin menghimpun kekuatan untuk
menghadapi mereka. Di bawah komando Imaduddin Zangi, Gubernur Mosul, kaum
muslimin bergerak maju membendung serangan pasukan Salib. Bahkan, mereka
berhasil merebut kembali Allepo dan Edessa (1144).
Kemenangan kaum Muslimin
ini, terutama setelah munculnya Salahuddin Yusuf Al-Ayubi (Saladin) di Mesir
yang berhasil membebaskan Baitulmakdis pada 2 Oktober 1187. Keberhasilan umat
Islam ini telah membangkitkan kaum salib untuk mengirim ekspedisi militer yang
lebih kuat.Ekspedisi ini dipimpin oleh Raja-Raja besar Eropa, Seperti Frederick
I (Barbarosa, Kaisar Jerman), Richard I (The lion Hearted, Raja Inggris), Dan
Philip II (Augustus, Raja Perancis).
Ekspedisi Salib ini dibagi
beberapa divisi, sebagian menempuh jalur darat dan sebagian menempuh jalur
laut. Frederick I yang memimpin divisi darat tewas ketika menyeberangi sungai
Armenia, dekat kota Ruba’, (Edessa). Sebagian tentaranya kembali, kecuali
beberapa orang yang terus melanjutkan perjalanannya dibawah pimpinan putra
Frederick I.
Ø
Periode ketiga (1193-1291) lebih dikenal
dengan periode perang saudara kecil-kecilan atau periode kehancuran di dalam
pasukan Salib. Hal ini disebabkan oleh ambisi politik untuk memperoleh
kekuasaan dan sesuatu yang bersifat materialistik dari pada motivasi agama.
C.
Akibat
Perang Salib
Perang Salib menimbulkan
beberapa akibat penting dalam
sejarah dunia. Perang Salib membawa Eropa kedalam kontak langsung dengan dunia
muslim dan terjadinya hubungan antara timur dan barat. Kontak ini menimbulkan
saling tukar pikiran antara kedua belah pihak. Pengetahuan orang timur yang
maju memberi daya dorong besar bagi pertumbuhan intelektual Eropa Barat.
Keuntungan Perang Salib bagi
Eropa adalah menambah lapangan perdagangan, mempelajari kesenian, dan penemuan
penting,seperti kompas pelaut, kincir angin dan sebagainya dari orang Islam.
Mereka juga dapat mengetahui cara bertani yang maju dan mempelajari kehidupan
industri timur yang lebih berkembang. Ketika kembali ke Eropa, mereka
mendirikan sebuah pasar khusus untuk barang-barang timur. Orang barat mulai
mnyadari kebutuhan akan barang-barang timur, dan karena kepentingan ini
perdagangan antara timur dan barat menjadi lebih berkembang.
INVASI MONGOL DAN
AKIBATNYA
A. SILSILAH BANGSA MONGOL
Fakta
Sejarah mengungkapkan bahwa pelopor bangsa Mogol adalah Yesugay, ayah dari Chinggis
Khan. Setelah kematian Yesugay, Chinggis Khan memimpin bangsa Mongol. Nama
jelas Chinggis adalah Temujin yang lahir pada tahun 1154 M. Dan
memproklamasikan sebagai Raja pada tahun 1219 M.
Chinggis
Khan menyempurnakan moral masyarakatnya dengan undang-undang yang dibuatnya.
Isi undang-undang tersebut antara lain : hukum mati bagi siapa yang berbuat
perzinaan, sengaja bohong, mata-mata membantu
salah satu dari dua orang yang berselisih, memberi makan/pakaian kepada tawanan
perang tanpa izin dan bagi yang gagal melaporkan budak belian yang melarikan
diri juga dikenakan hukuman mati.
Wilayah
kekuasaan Chinggis Khan yang luas tersebut dibagi untuk empat orang putranya
sebelum ia meninggal duani pada tahun 624/1227 M.
1.
Jochi, anaknya yang sulung mendapat wilayah
Siberia bagian barat dan Stepa Qipchaq yang membentang hingga ke Rusia selatan.
2.
Chaghatay, mendapat wilayah yang membentang
ketimur, sejak Transoxania hingga Turkistan timur ataun Turkistan Cina.
3.
Ogedey adalah putra Chinggis Khan yang
terpilih oleh dewan pemimpin Mongol untuk menggantikan ayahnyasebagai khan
agung yang mempunyai wilayah di Permirs dan Ti’en Syan.
4. Toluy
, mendapat bagian wilayah Mongolia sendiri.
B. Invasi Mongol sampai Baghdad jatuh
Invasi
mongol terjadi pada masa pemerintahan Iltutmish pada tahun 1221 M. Orang-orang
mongol muncul untuk pertama kalinya di tepi sungai Indus dibawah pemimpin
mereka yang terkenal, jengis Khan. Dia menundukan negeri-negeri Asia tengah dan
Asia barat dengan cepat. Kisah jatuhnya ibu kota Abbasiyah pada tahun 1258,
yang didirikan oleh khalifah kedua Al-Mansur .
C. Batas Kekuasaan Mongol
Wilayah
kultur Arab menjadi jajahan Mongol setelah baghdad ditaklukan oleh Hulagu Khan
pada tahun 1258. Ia membentik kerajaan II khaniyah yang berpusat di Tabris dan
Maragha.
Sebagian wilayah II
Khiniyah yang berada di kawasan kebudayaan Arab, seperti Irak, Kurdistan
dan Azerbaijan, diwarisi oleh
jalayiriyah. Jalayiriyah adalah suku mongolyang mengikuti Hulagu ketika
menaklukan negeri-negeri Islam. Dinasti ini didirikan oeh Hasan Buzurg (agung).
Dapat dilihat bahwa kultur Islam yang ada di kawasan budaya Arab, seperti Irak
dan Siria, seta sebagian Persia sebelah barat, walaupun secara politis dapat
ditaklukan oleh Mongol, akhirnya Mongol sendiri terserap kedalam budaya Islam.
Dapat disimpulkan bahwa akar budaya Islam di kawasan budaya Arab diperintah
bukan hanya dinasti yang berbangsa Arab saja, tetapi siapa yang kuat akan
memerintah wilayah tersebut. Dinasti-dinasti silih berganti menguasai wilayah
itu dan yang langgeng ialah kekuasaan dari bangsa Arab sendiri, baik pada masa
klasik maupun masa modern ini.
D. Akibat Serangan Mongol Terhadap Islam
Ada dua dampak positif dan
negatif. Dampak negatifnya tentunya lebih banyak bila dibandingkan dampak
positifnya. Kehancuran jelas terjadi dimana-mana akibat serangan mongol sejak
wilayah timur hingga ke barat. Kehancuran kota-kota dengan bangunan yang
indah dan perpustakaan-perpustakaan yang
mengkoleksi banyak buku memperburuk situasi umat Islam. Pembunuhan terhadap
umat islam terjadi, bukan hanya pada masa Hulagu yang membunuh khalifah
Abbasiyah dan keluarganya, tetapi pembunuhan dilakukan oleh Argun, Khan keempat
pada dinasti II Khainiyah terhadap Takudar sebagai Khan ketiga yang dihukum
bunuh karena masuk Islam. Argun membunuh umat Islam dan mencopotnya dari
jabatan-jabatan penting
negara.
Ada pula
dampak positif dengan berkuasanya Dinasti Mongol ini setelah para pemimpinnya
memeluk agama Islam. Antara lain disebabkan mereka berasimilasi dan bergaul
dengan masyarakat muslim dalam jangka
waktu yang panjang, seperti yang dilakukan oleh gazan Khan (1295-1304) yang
menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaanya, walaupun ia pada mulanya
beragama Budha. Rupanya , ia telah mempelajari ajaran agama-agama sebelum
menetapkan keislamannya, dan yang lebih mendorongnya masuk Islam ialah pengaruh
seorang mentrinya, Rasyidudin yang terpelajar dan ahli sejarah yang terkemuka
yang selalu berdialog dengannya, dan nawruz, seorang gubernurnya untuk beberapa
propinsi Siria.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ø
Dari pembahasan ini dapat
disimpulkan bahwa perang salib bukanlah perang karena agama tetapi perang
perebutan kekuasaan daerah. Perang ini dinamakan perang salib karena angkatan
perang tentara Nasrani menggunakan tanda salib dan mendapat restu dari Paulus di
Roma. Perang salib memakan waktu yang sangat lama. Membawa pengaruh besar pada
semaraknya lalu lintas perdagangan asia dan eropa. Mereka banyak mengetahui
hal-hal baru seperti adanya tanaman rempah-rempah dan lain-lainnya.
Ø Sesungguhnya
invasi Mongol terhadap Negara-negara Islam adalah tragedi besar yang tidak ada
tandingannya sebelum dan sesudahnya kendati sebelumnya didahului perang Salib,
apalagi melihat peristiwa hancurnya ibu kota dinasti Abbasiyah yaitu Bagdad.
Dari sini penulis menyimpulkan beberapa faktor hancurnya wilayah-wilayah Islam yang termasuk didalamnya adalah Bagdad, diantaranya adalah :
1. Terjadinya perpecahan dan konflik internal kaum muslimin
2. Setiap amir atau khalifah hanya perhatian kepada wilayahnya saja, tanpa
Dari sini penulis menyimpulkan beberapa faktor hancurnya wilayah-wilayah Islam yang termasuk didalamnya adalah Bagdad, diantaranya adalah :
1. Terjadinya perpecahan dan konflik internal kaum muslimin
2. Setiap amir atau khalifah hanya perhatian kepada wilayahnya saja, tanpa
Ø beban
ketika ada suatu wilayah Islam lainnya jatuh ke tangan musuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Yatim, Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam. Rajawali Press
http://simba-corp.blogspot.com/2012/03/makalah-sejarah-peradaban-islam-perang.html
No comments:
Post a Comment